Thursday, 21 May 2015

Berapa lamakah pemeliharaan ayam kampung asli mulai dari doc sampai usia panen ?

Jawaban   :
Rata2 jenis ayam kampung dikita dengan pemeliharaan intensif mencapai umur minimal 70 sampai 90 hari mulai bisa dipanen dengan bobot rata2 0,6 sampai 1 kg. sedangkan untuk bobot yang sama jenis ayam kampung super bisa dipelihara minimal sampai umur 60 harian sudah bisa dipanen. Namun semuanya itu tak lepas dari beberapa factor yang mempengaruhi pertumbuhan sang ayam tersebut. Mulai dari kualitas indukan, kualitas pakan indukan, kualitas fertile dan penetasan, manajemen kandang pembesaran, pengendalian biosecurity serta penanganan panen bisa mempengaruhi hasil bobot panen ketika ayam panenan muali ditimbang dan dijual kepembelinya


Berapa luas kandang yang harus disiapkan untuk memelihara ayam kampung ini ?

Jawaban    :
Untuk ukuran luas kandang pembesaran yang menjadi patokan adalah ukuran unggas itu sendiri pada masa panen, karena ukuran tersebut adalah ukuran yang paling besar yang akan menempati kandang nantinya. Untuk ayam biasanya 6 sampai 8 ekor per meter perseginya.
Beda halnya dengan kandang untuk indukan yang bisa disesuaikan menurut keperluannya perkawinan/penyilangannya. Jika system perkawinan biasa(alami), indukan disatukan biasa (koloni) dalam satu kandang  sebanyak 5 ekor betina dan 1 jantan dengan luas 2x1 meter persegi untuk menghasilkan kualitas fertile yang baik. Sedangkan jika perkawinan/penyilangan dengan sistim IB(inseminasi buatan) bisa dipakai kandang sistim batre persis seperti pemeliharaan kandang ayam petelur.

Apakah saya bisa menyilangkan sendiri untuk membuat ayam atau bebek jenis lain ?

Jawaban    :
Tentu saja bisa, baik itu sebagai hobby atau berorientasi pada bisnis hal ini bisa dilakukan para peternak. Menyilangkan indukan jenis ini dan itu bisa dilakukan dikandang sendiri baik itu secara alami ataupun dengan inseminasi buatan (IB). namun disarankan peternak yang akan melakukan penyilangan indukan sedikitnya harus memahami terlebih dahulu tujuan dan hasil yang diinginkan seperti apa. Beberapa rumus penyilangan paling sederhana diantaranya adalah G + E = P.
G adalah Genotipe, yaitu unsur2 yang dianggap mempunyai sifat sifat turunan. Sifat2 itu diturunkan dari induk pejantan dan betinanya. Sifat2 itu misalnya cepat menjadi besar, cepat bertelur, telurnya besar2, produksi telur yang banyak, dll
E adalah Environment, artinya lingkungan. Pengaruh lingkungan adalah segala unsur yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ternak. Perngaruh lingkungan yang dimaksud adalah iklim setempat, jumlah dan mutumakanan yang diberikan sehari2, cara perawatan, letak dan bentuk kandang, cara hidup(umbar atau dengan lingkungan terbatas), keadaan hama, medis record, dll
P adalah Fenotipe, yaitu segala macam(tipe) yang terlihat(lebih secara fisik). Dalam hal ini termasuk bentuk tubuh, warna bulku, segala ciri/cacat serta sifat yang terlihat.
Secara garis besar jika bibit unggul anak2 yang diturunkan akan sama sifatnya dengan sang induk dan dengan unsur Environment yang sama dengan indukannya akan memaksimalkan rumus tadi.
Dengan demikian, apabila ternak berasal dari turunan bibit unggul yang sama (G=sama), dipelihara dalam lingkunganyang sama (E=sama) maka hasil ternak akan mempunyai fenotipe yang sama pula (P=sama). Maka rumusannya adalah G(sama) + E(sama) =P(sama).
Walau “bapak Ibunya” bibit unggul yang sama (G=sama) tetapi anak2nya dipelihara pdengan cara yang berbeda (E=beda), maka hasilnya nanti akan berbeda (P=berbeda), rumusannya: G(sama) + E(beda) = P(beda).
Demikian pula kalau ternak berasal dari turunan bibit yang berbeda (G=Berbeda), walaupun diperlakuakan dalam lingkungan yang sama (E=sama), maka hasilnya nanti tidak akan sama (P=berbeda), rumusannya: G(beda) + E(sama) = P(beda).
Untuk memperoleh hasil yang baik disarankan dipilih indukan yang optimal, dalam artian dalam kondisi sehat, postur tubuh yang sempurna/tidak cacat, mempunyai record pembesaran yang baik, dan tidak berasal dari keturunan/gen yang sama/sedarah karena ini cenderung akan menghasilkan keturunan yang jelek/cacat, juga hindarkan pula memilih indukan dari lingkungan yang sama/dekat karena dikhawatirkan berasal dari keturunan yang sama dulunya.

Apa yang membedakan jenis ayam kampung biasa dan ayam kampung super ?

Jawaban    :
Ayam kampung biasa dimasyarakat kita memiliki nama2 berbeda biasanya disesuaikan dengan nama asal daerah...(nanti kita bahas lebih rinci pada judul lainnya), ayam kampung ini pada umumnya diumbar oleh masyarakat kita sebagai hoby biasa atau hanya sebagai ‘pembersih’ sisa nasi. Banyak breeder sekarang  mulai memperbanyak jenis ayam kampung ini karena nilai ekonomisnya yang lebih tinggi juga permintaan pasar yang tinggi (peternak ayam kampung sebagai pengguna doc nya maupun pengguna olahan kuliner). Ayam kampung ini fcr nya cukup tinggi dikisaran 2,4-2,7, dg karakter ayam yang masih seperti nenek moyangnya,,,ceker2 tanah, nongkrong/tidur ditempat yang lebih tinggi, warna bulu yang atraktif, produksi telur yang biasa aja, pertumbuhan yang tidak rata,dll. Namun keunggulannya ayam ini sedikit lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca yang tidak stabil (mungkin ini sebagian dari proses evolusi mereka sendiri dibandingkan dengan ayam konsumsi lainnya yang sering dipelihara), (namun ini tidak menjadi patokan bahwa ayam ini kebal penyakit…). Ayam kampung ini biasanya dipanen pada umur 2,5 – 3bulan untuk memperoleh bobot hidup 0,7-1kg.
Ayam kampung super adalah jenis silangan dari jenis ayam kampung biasa dengan jenis ayam lain( biasanya dengan jenis ayam broiler atau jenis petelur). Karakter umum dari jenis ayam ini adalah petumbuhannya yang lebih cepat serta tingkat keseragaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Namun kelemahaannya adalah di tekstur daging yang lebih lunak dibandingkan dengan daging ayam kampung biasa. Dengan fcr yang lebih rendah, ayam kampung super bisa dipanen pada umur rata2 2 bulan dengan rata2 bobot hidup 0,8-1kg perekornya.breeer2 ayam kampung super ini sudah banyak bermunculan, dan doc nya sudah mulai popular dan banyak diminati oleh para peternak karena umur panennya yang relative lebih cepat dibandingkan dengan membesarkan ayam kampung biasa.

Apakah ayam kampung yang dipelihara system intensif/kandang jenisnya sama dengan ayam kampung yang diumbar dimasyarakat kita?

Jawaban    :
Pada dasarnya ayam yang biasa dipelihara dan ada dimasyarakat baik itu skala rumahan maupun industry keturunan asalnya sama yaitu dari ayam hutan (gallus gallus), namun seiring kepentingan manusia maka lahirlah jenis jenis lain yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Jenis ayam ini pada dasarnya dibagi menjadi 3, ayam pedaging, ayam petelur dan ayam hias.
(kita bahas ayam kampung pedaging aja)
Ayam kampung pedaging baik yang dipelihara secara intensif ataupun diumbar pada dasarnya adalah jenis ayam kampung biasa. Namun seiring perkembangannya para pembudidaya terus membuat jenis pedaging lain dengan menyilangkan jenis ini dan itu hingga dihasilkan jenis pedaging baru yang lebih unggul.
Peternak biasanya chick in (istilah mulai memasukan doc kekandang untuk dibesarkan) menurut pangsa pasarnya sendiri sesuai pesanan ataupun tidak. Jenis ayam kampung yang biasa dipelihara biasanya ada dua jenis, yaitu ayam kampung asli(strain/jenis murni) atau ayam kampung super(silangan dengan strain/jenis lain). Namun seiring permintaan yang mendesak sekarang ini peternak lebih suka memelihara jenis ayam kampung super karena percepatan pertumbuhannya dan lebih cepat panen…namun tak jarang juga peternak memilih chick in dengan ayam kampung biasa krn alasan tertentu.

Tolong dijelaskan seberapa prospek usaha ternak ayam kampung dimasyarakat kita?

Jawaban    :
Seperti halnya unggas konsumsi lainnya, bebek, puyuh, ayam broiler dan lainnya, …pasar kita sangat besar dan potensial, didukung dengan jumlah populasi masyarakat yang banyak, pendapatan ekonomi, serta kebutuhan asupan protein perhari yang diperlukan manusia adalah alasan kenapa usaha ternak ini tidak bisa dibilang ‘tidak prospek’…hhee
Dari survey dan data yang diperoleh saya dari pasar real, kebutuhan unggas konsumsi khususnya unggas local (bebek dan ayam kampung) ini begitu besar dan belum semuanya terpenuhi kuota yang dibutuhkan pasar. Suply & demand ini terus tidak berimbang, Suply selalu tersendat apalagi pada musim musim tertentu seperti hari hari raya/liburan, sedangkan demand tak henti hentinya mengalir.