Wednesday, 2 November 2016

Penyakit apa saja yang biasa menyerang pada unggas ?

Jawaban    :
Pada masa pembesaran kita perlu membangun antibody dan daya tahan tubuhnya dimulai dengan brooding/penghangat yang baik pada masa starternya, kandang starter yang baik serta pakan starter yang sesuai nutrinya akan memperkuat daya tahan tubuhnya dari penyakit dan berlanjut pada pemeliharaan fase grower haruslah tetap dijaga agar performa kesehatannya tetap terjaga.
Daftar Penyakit2 yang biasa menyerang unggas adalah :
Pilek…. Penyebabnya adalah bakteri Haemophillus galinarum, berkembang pada kondisi kandang yang lembab/basah dan kadar amoniak yang tinggi yang dikarenakan sirkulasi udara yang jelek dan populasi ayam dalam kandang terlalu banyak. Kencing dan feses yang ada dalam kandang tidak punya kesempatan menguap/tidak cepat kering. Menyerang segala umur. Ayam yang menderita pilek akan tampak lesu, nafsu makan kurang, lubang hidung keluar cairan jernih yang lama2 menjadi kental seperti lender campur nanah, matanya bengkak. Penyakit ini bisa menular dalam waktu 3jam ke unggas yang lainnya. Biasanya timbul pada musim pancaroba dan musim hujan
mencret yang disebabkan karena pilek biasanya disebabkan karena masuk angin, biasanya kondisi kaki yang terkena udara malam/dingin dan air minum yang dingin pula. Atau pula dikarenakan karena kadar garam yang tinggi yang menyebabkan unggas akan banyak minum dan menyebabkan perutnya kembung dan berujung pilek.
Mencret berdarah/berak darah…penyakit ini disebabkan oleh coccidiosis. Kuman ber sel satu (protozoa eimeria tenella) yang merusak dinding usus dan alat pencernaan unggas sehingga berdarah. Ayam yang terserang menunjukan gejala mengantuk, lesu, pucat, bulu kasar berdiri, sayap kendor menjuntai kebawah. Penyakit ini menyerang pada musim kemarau, anak ayam yang terserang tingkat mortalitas/kematiannya sangat tinggibisa mencapai 50% lebih. Anak ayam yang terserang kotorannya keras seperti keju (lender mengental) dan mengandung darah. Ayam dewas yang terserang bisa lumpuh, badan kurus, lemah dengan sayap menggantung.
Mencret karena cholera..penyebabnya adalah kuman pasterella multocida. Feses yang cair kehijau2an berbau busuk dan mencret terus terusan biasanya adalah indikasi dari penyakit ini. Biasanya menyerang pada musim kemarau dan meyerang segala umur unggas. Daya penyebarannya bisa lambat ataupun cepat, yang terjangkit lambat ditandai dengan gejala lesu, diam, mengasingkan diri dari kelompok, sayap terkulai, jenggernya merah kebiru biruan, tidak suka makan namun sering minum, kotoran yang kehijau hijauan dan encer. 
Mencret Pullorum..disebabkan kuman Salmonella Pullorum, dengan gejala seperti unggas tidak mau makan, kotoran encer bercampur bercak bercak putih, bulu dubur melekat/kotor bahkan menyumbat. Penyakit yang tidak pandang bulu ini dapat menyerang anak anak ayam yang baru menetas atau bahkan sudah dewasa. Anak ayam yang sakit karena penyakit ini badannya selalu menunduk, sayap terkulai kebawah, matanya selalu menutup,. Sedangkan gejala pada ayam dewasa hamper tidak terlihat, namun produksi telur yang terus menurun drastic bisa menjadi indikasi penyakit ini. Pencegahan lewat sanitasi kandang yang baik, penggunaan telur tetas yang terseleksi dan berasal dari indukan yang benar benar sehat, melakukan karantina dari kemungkinan unggas pendatang pembawa carier penyakit, pakan yang kurang baik dan tidak teratur adalah sistem pencegahan yang baik dalam menangkal penyakit ini.
Cacar/Diphteri….indikasinya penyakit ini adalah timbulnya kutil kutil pada kulit seperti pada kelopak mata, jengger, bagian mulut, lidah, dan lain lain.  Jika kutil kutilnya tidak terlal banyak ayam tidak akan terlihat sakit, dan selanjutnya bisa kebal terhadap cacar bila ayam sembuh. Kalau kutil kutilnya banyak nafsu makannya menjadi terganggu dan badannya lesu juga bagi ayam yang sudah bertelur produksinya akan terganggu. Diphteri ini menimbulkan bengkak bengkak pada selaput lendir, kalau bengkaknya tepat pada pangkal tenggorokan akan menyulitkan pernapasan dan dapat menyebabkan kematian karena tercekik. Penyakit ini mudah menular melalui makanan dan air minum yang tercemar. Dengan gejala panas pada suhu tubuh ayam (kurang lebih 43 derajat celcius), nafsu makanya merosot, lesu dan lemah dan seakan akan lumpuh. Ayam yang terkena Diphteri kotorannya encer karena mencret, penyebab penyakit ini adalah virus cacar ayam.
Cacingan…penyakit ini tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, namun dapat menghambat dan merugikan usaha peternakan ayam. Ayam muda sangat peka terhadap penyakit cacingan ini. Tiap ekor ayam pada umumnya mengandung beberapa ekor cacing parasite dalam tubuhnya siayam tidak akan menunjukan gejala sakit, namun jika jumlah cacing tersebut sudah berlebih melampaui batas maka sakitlah ayam itu. Bebrpa jenis cacing yang bersifat parasite dalam tubuh ayam diantaranya capillaria, cacing usus ascaris, dan cacing pita.
Cacing capillaria (capillaria annulata) tinggal sebagai parasite pada tembolok dan kerongkongan, jantanya menempel pada dinding tenggorokan dan betinanya menempel pada ujung belakang jantannya dan kedua cacing ini membentuk huruf ‘Y’. ayam yang terkena cacing ini akan terlihat selalu menggoyang goyangkan kepalanya seolah olah mau mengeluarkan sesuatu dari tenggorokannya, setiap kali bernafas lehernya diluruskan dan paruhnya terbuka. Menempelnya cacing ini pada tenggorokan ayam menyebabkan ayam mengeluarkan lender dan menyulitkan bernafas, setiap kali bernafas seolah olah terdengar suara ‘ngorok’, ayam yang sakit akan tampak payah, bulunya berdiri kasar dan kematiannya diakibatkan sukar bernafas.
Cacing Ascaris (Ascaridia galli), hidup didalam usus halus. Kalau cacingnya banyak ayam akan menjadi kurus sekali. Cacing yang memenuhi usus akan menghambat kerja usus, bahkan cacing ini mengeluarkan anti enzim yang menyulitkan pencernaan makanan. Warna cacing putih kekuningan, telur cacing yang telah masak keluar bersama kotoran ayam. Anak ayam yang sakit cacing jenis ini akan tampak kurus, pucat, ngantuk dan mencret. Ayam dewasa relative tahan tetapi produksi telurnya bisa menurun.
Cacing Pita (Raillientina cesticillus) bentuknya gepeng panjang bagaikan pita, Ayam yang terkena cacing ini akan mencret dan kadang2 fesesnya mengandung darah, badannya kurus, sebelum ayamnya mati sering didahului lumpuh karena lemahnya. Cacing pita ini melekat pada dinding usus dengan menggunakan alat penghisapnya yang berbentuk seperti kait. Gigitan cacing pita ini menimbulkan bintil bintil pada dinding usus dan bintil bintilnya itu tampaknya berada diluar usus. Telur cacing pita yang telah keluar bersama kotorannya tidak akan menular kepada ayam lain sebelum telur itu tumbuh dalam tubuh hospes perantara. Dalam tubuh hospes perantara, telur itu berkembang menjadi cyste(gelembung) kecil yang nantinya akan berubah menjadi cacing pita baru kalau ayam memakan hospes perantara tersebut. Hospes perantara tersebut umumnya binatang binatang kecil seperti bekicot, cacing tanah, lalat, semut, dan lain lain.
MAREKS… walaupun ayamnya terserang sejak masih kecil Penyakit ini hampir tidak terlihat gejalanya dari luar, gejalanya baru terlihat ketika ayam menjelang bertelur atau mulai dewasa pad umur 5-6 bulan. Ayam penderita sakit ini hatinya akan membesar dan akan terasa kalau diraba perutnya. Tanda tanda yang khas ayam menjadi lumpuh sayap dan kakinya, satu kaki terentang kedepan dan satunya lagi terentang kebelakang,mata buta dan terdapat semacam tumor dibawah kulit. Banyak orang mengira kalau indikasi penyakit ini adalah karena kekurangan vitamin. Penyebab penyakit ini adalah virus Mareks atau Herpes Virus.
TETELO…atau dikenal dengan sampar, Pes, Cekak, atau New castle Disease (ND). Termasuk penyakit pernapasan yang gampang menular dan ganas. Gejalanya didahului dengan gangguan pernapasan yang megap megap seakan akan tercekik yang sebetulnya ingin mengeluarkan lender yang menyumbat mulut dan hidung dan menyumbat saluran pernapasan, berlanjut pada jengger dan kepalanya yang kebiru biruan, sayap terkulai, tidak bisa makan, beraknya encer kehijauan, otot otot tubuh gemetar, dan terkadang lumpuh. Penyakit ini jika tidak segera dilakukan tindakan cepat bisa menyebabkan mortalitas sampai 90%.

No comments:

Post a Comment