Jawaban :
Pada masa pembesaran kita perlu membangun antibody dan daya tahan
tubuhnya dimulai dengan brooding/penghangat yang baik pada masa
starternya, kandang starter yang baik serta pakan starter yang sesuai
nutrinya akan memperkuat daya tahan tubuhnya dari penyakit dan berlanjut
pada pemeliharaan fase grower haruslah tetap dijaga agar performa
kesehatannya tetap terjaga.
Daftar Penyakit2 yang biasa menyerang unggas adalah :
Pilek…. Penyebabnya adalah bakteri Haemophillus galinarum, berkembang
pada kondisi kandang yang lembab/basah dan kadar amoniak yang tinggi
yang dikarenakan sirkulasi udara yang jelek dan populasi ayam dalam
kandang terlalu banyak. Kencing dan feses yang ada dalam kandang tidak
punya kesempatan menguap/tidak cepat kering. Menyerang segala umur. Ayam
yang menderita pilek akan tampak lesu, nafsu makan kurang, lubang
hidung keluar cairan jernih yang lama2 menjadi kental seperti lender
campur nanah, matanya bengkak. Penyakit ini bisa menular dalam waktu
3jam ke unggas yang lainnya. Biasanya timbul pada musim pancaroba dan
musim hujan
mencret yang disebabkan karena pilek biasanya disebabkan karena masuk
angin, biasanya kondisi kaki yang terkena udara malam/dingin dan air
minum yang dingin pula. Atau pula dikarenakan karena kadar garam yang
tinggi yang menyebabkan unggas akan banyak minum dan menyebabkan
perutnya kembung dan berujung pilek.
Mencret berdarah/berak darah…penyakit ini disebabkan oleh coccidiosis.
Kuman ber sel satu (protozoa eimeria tenella) yang merusak dinding usus
dan alat pencernaan unggas sehingga berdarah. Ayam yang terserang
menunjukan gejala mengantuk, lesu, pucat, bulu kasar berdiri, sayap
kendor menjuntai kebawah. Penyakit ini menyerang pada musim kemarau,
anak ayam yang terserang tingkat mortalitas/kematiannya sangat
tinggibisa mencapai 50% lebih. Anak ayam yang terserang kotorannya keras
seperti keju (lender mengental) dan mengandung darah. Ayam dewas yang
terserang bisa lumpuh, badan kurus, lemah dengan sayap menggantung.
Mencret karena cholera..penyebabnya adalah kuman pasterella multocida.
Feses yang cair kehijau2an berbau busuk dan mencret terus terusan
biasanya adalah indikasi dari penyakit ini. Biasanya menyerang pada
musim kemarau dan meyerang segala umur unggas. Daya penyebarannya bisa
lambat ataupun cepat, yang terjangkit lambat ditandai dengan gejala
lesu, diam, mengasingkan diri dari kelompok, sayap terkulai, jenggernya
merah kebiru biruan, tidak suka makan namun sering minum, kotoran yang
kehijau hijauan dan encer.
Mencret Pullorum..disebabkan kuman Salmonella Pullorum, dengan gejala
seperti unggas tidak mau makan, kotoran encer bercampur bercak bercak
putih, bulu dubur melekat/kotor bahkan menyumbat. Penyakit yang tidak
pandang bulu ini dapat menyerang anak anak ayam yang baru menetas atau
bahkan sudah dewasa. Anak ayam yang sakit karena penyakit ini badannya
selalu menunduk, sayap terkulai kebawah, matanya selalu menutup,.
Sedangkan gejala pada ayam dewasa hamper tidak terlihat, namun produksi
telur yang terus menurun drastic bisa menjadi indikasi penyakit ini.
Pencegahan lewat sanitasi kandang yang baik, penggunaan telur tetas yang
terseleksi dan berasal dari indukan yang benar benar sehat, melakukan
karantina dari kemungkinan unggas pendatang pembawa carier penyakit,
pakan yang kurang baik dan tidak teratur adalah sistem pencegahan yang
baik dalam menangkal penyakit ini.
Cacar/Diphteri….indikasinya penyakit ini adalah timbulnya kutil kutil
pada kulit seperti pada kelopak mata, jengger, bagian mulut, lidah, dan
lain lain. Jika kutil kutilnya tidak terlal banyak ayam tidak akan
terlihat sakit, dan selanjutnya bisa kebal terhadap cacar bila ayam
sembuh. Kalau kutil kutilnya banyak nafsu makannya menjadi terganggu dan
badannya lesu juga bagi ayam yang sudah bertelur produksinya akan
terganggu. Diphteri ini menimbulkan bengkak bengkak pada selaput lendir,
kalau bengkaknya tepat pada pangkal tenggorokan akan menyulitkan
pernapasan dan dapat menyebabkan kematian karena tercekik. Penyakit ini
mudah menular melalui makanan dan air minum yang tercemar. Dengan gejala
panas pada suhu tubuh ayam (kurang lebih 43 derajat celcius), nafsu
makanya merosot, lesu dan lemah dan seakan akan lumpuh. Ayam yang
terkena Diphteri kotorannya encer karena mencret, penyebab penyakit ini
adalah virus cacar ayam.
Cacingan…penyakit ini tidak menyebabkan kematian secara langsung pada
ayam, namun dapat menghambat dan merugikan usaha peternakan ayam. Ayam
muda sangat peka terhadap penyakit cacingan ini. Tiap ekor ayam pada
umumnya mengandung beberapa ekor cacing parasite dalam tubuhnya siayam
tidak akan menunjukan gejala sakit, namun jika jumlah cacing tersebut
sudah berlebih melampaui batas maka sakitlah ayam itu. Bebrpa jenis
cacing yang bersifat parasite dalam tubuh ayam diantaranya capillaria,
cacing usus ascaris, dan cacing pita.
Cacing capillaria (capillaria annulata) tinggal sebagai parasite pada
tembolok dan kerongkongan, jantanya menempel pada dinding tenggorokan
dan betinanya menempel pada ujung belakang jantannya dan kedua cacing
ini membentuk huruf ‘Y’. ayam yang terkena cacing ini akan terlihat
selalu menggoyang goyangkan kepalanya seolah olah mau mengeluarkan
sesuatu dari tenggorokannya, setiap kali bernafas lehernya diluruskan
dan paruhnya terbuka. Menempelnya cacing ini pada tenggorokan ayam
menyebabkan ayam mengeluarkan lender dan menyulitkan bernafas, setiap
kali bernafas seolah olah terdengar suara ‘ngorok’, ayam yang sakit akan
tampak payah, bulunya berdiri kasar dan kematiannya diakibatkan sukar
bernafas.
Cacing Ascaris (Ascaridia galli), hidup didalam usus halus. Kalau
cacingnya banyak ayam akan menjadi kurus sekali. Cacing yang memenuhi
usus akan menghambat kerja usus, bahkan cacing ini mengeluarkan anti
enzim yang menyulitkan pencernaan makanan. Warna cacing putih
kekuningan, telur cacing yang telah masak keluar bersama kotoran ayam.
Anak ayam yang sakit cacing jenis ini akan tampak kurus, pucat, ngantuk
dan mencret. Ayam dewasa relative tahan tetapi produksi telurnya bisa
menurun.
Cacing Pita (Raillientina cesticillus) bentuknya gepeng panjang bagaikan
pita, Ayam yang terkena cacing ini akan mencret dan kadang2 fesesnya
mengandung darah, badannya kurus, sebelum ayamnya mati sering didahului
lumpuh karena lemahnya. Cacing pita ini melekat pada dinding usus dengan
menggunakan alat penghisapnya yang berbentuk seperti kait. Gigitan
cacing pita ini menimbulkan bintil bintil pada dinding usus dan bintil
bintilnya itu tampaknya berada diluar usus. Telur cacing pita yang telah
keluar bersama kotorannya tidak akan menular kepada ayam lain sebelum
telur itu tumbuh dalam tubuh hospes perantara. Dalam tubuh hospes
perantara, telur itu berkembang menjadi cyste(gelembung) kecil yang
nantinya akan berubah menjadi cacing pita baru kalau ayam memakan hospes
perantara tersebut. Hospes perantara tersebut umumnya binatang binatang
kecil seperti bekicot, cacing tanah, lalat, semut, dan lain lain.
MAREKS… walaupun ayamnya terserang sejak masih kecil Penyakit ini hampir
tidak terlihat gejalanya dari luar, gejalanya baru terlihat ketika ayam
menjelang bertelur atau mulai dewasa pad umur 5-6 bulan. Ayam penderita
sakit ini hatinya akan membesar dan akan terasa kalau diraba perutnya.
Tanda tanda yang khas ayam menjadi lumpuh sayap dan kakinya, satu kaki
terentang kedepan dan satunya lagi terentang kebelakang,mata buta dan
terdapat semacam tumor dibawah kulit. Banyak orang mengira kalau
indikasi penyakit ini adalah karena kekurangan vitamin. Penyebab
penyakit ini adalah virus Mareks atau Herpes Virus.
TETELO…atau dikenal dengan sampar, Pes, Cekak, atau New castle Disease
(ND). Termasuk penyakit pernapasan yang gampang menular dan ganas.
Gejalanya didahului dengan gangguan pernapasan yang megap megap seakan
akan tercekik yang sebetulnya ingin mengeluarkan lender yang menyumbat
mulut dan hidung dan menyumbat saluran pernapasan, berlanjut pada
jengger dan kepalanya yang kebiru biruan, sayap terkulai, tidak bisa
makan, beraknya encer kehijauan, otot otot tubuh gemetar, dan terkadang
lumpuh. Penyakit ini jika tidak segera dilakukan tindakan cepat bisa
menyebabkan mortalitas sampai 90%.
No comments:
Post a Comment